Jumat, 23 Oktober 2015

Internet dan Remaja : Aturan Wajib Bagi Remaja Dalam Berinternet

Teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu penemuan yang tak bisa disangkal lagi telah merubah cara manusia hidup di dunia adalah internet.



Tak cuma bagi para pengguna dewasa, keajaiban internet telah membawa pengaruh besar dalam kehidupan anak-anak kita, mulai dari batita, balita, hingga remaja.


Untuk mereka yang termasuk golongan terakhir a.k.a para remaja, internet bahkan tampaknya menjadi item yang lebih penting dibandingkan kebutuhan dasar manusia ala Maslow yang membatasinya dalam kelompok pangan, sandang dan papan.

Tidak percaya???
Coba saja, saat anda ajak mereka ke restoran cepat saji, misalnya, yang menjadi perhatian mereka bukan hanya (atau bahkan "bukan pada") menu yang disajikan resto tersebut melainkan apakah jaringan wifi tersedia disana.
credit image : http://i1-news.softpedia-static.com/images/

Tak jarang si remaja uring-uringan dan mati gaya hanya karena sambungan internet di rumah terkena gangguan beberapa jam di saat mereka menghabiskan waktu di rumah. Gadget dan internet bagai dua sejoli yang kemana-mana menemani remaja kita menghabiskan waktunya mulai dari mengerjakan rumah, menyiapkan presentasi, ngobrol dengan sesama teman sekolah atau anggota komunitas favorit, hingga acara 'membunuh' waktu dengan sekadar menyaksikan video dari artis idola atau bermain game online.


Sebenarnya seperti apapun di dunia ini, teknologi berbasis internet juga mempunyai dua sisi, yang menguntungkan dan tentu saja merugikan.

Di satu sisi, internet  merupakan ladang informasi yang jika dipilah dengan filter yang tepat dan digunakan dengan bertanggung jawab maka akan menyediakan banyak hal positif yang memperluas khasanah pengetahuan bagi remaja dan mempermudah mereka dalam mengeksplorasi hal-hal baru dalam aktifitas belajarnya. 

Sebaliknya, jika remaja kita tak cukup punya bekal mengenai tata cara berinternet yang benar dan bertanggung jawab hal-hal negatif bisa saja menjadi konsumsi mereka baik  sengaja  ataupun tak sengaja.

Berikut beberapa aturan dasar yang wajib dipahami dan dipraktikan remaja kita dalam berinternet ria:

Waspada terhadap orang asing
Sama dengan aturan umum dalam dunia nyata, dalam dunia maya pun remaja kita perlu memahami bahwa berhubungan dengan orang yang asing bagi mereka memiliki risiko tinggi terhadap keselamatannya.

Sudah menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk mendiskusikannya dengan remaja kita akan bahayanya berhubungan dengan orang asing secara online  dan terus menerus mengingatkan remaja kita  untuk berhati-hati pada apa yang tampak di dunia maya. Banyak ketidakjujuran terpapar disana. Berdiskusilah dengan mereka mengenai hal ini, bahwa apa yang ditampilkan dan dikatakan orang asing di dunia maya bisa sangat jauh berbeda dengan kenyataannya di dunia nyata.

Jangan pernah berbagi informasi pribadi

Ingatkan remaja kita untuk berhati-hati selalu. Pencantuman alamat rumah, sekolah atau nomor telepon dan nomor kartu atm/kartu kredit di laman sosial media haram hukumnya. Termasuk diantaranya posting foto-foto pribadi apalagi dengan pose-pose yang bisa menarik atau memancing perhatian orang asing.

Jaga kerahasiaan password akun pribadi di dunia maya


Jelaskan pada remaja kita bahwa password didesain sebagai kunci pengaman informasi dalam akun pribadi. Jika tidak ingin informasi dalam akun tersebut tersebar luas keluar, maka jangan pernah emmbagi password tersebut pada orang lain (sahabat, teman atau bahkan teman dekat).


Ajak remaja kita berbagi aplikasi, tools atau situs yang sering ia kunjungi


Agak sulit mungkin, karena sebagai remaja mereka mulai mengerti batasan privasi. Namun, dengan komunikasi asertif, orang tua tetap dapat memperoleh akses tersebut sekadar untuk menjaga agar tidak terjadi kemungkinan remaja kita mengunjungi situs yang salah atau terlalu banyak menghabiskan waktunya di dunia maya.

Orang tua dapat menggunakan konsol pengaman berupa filter dalam bentuk software yang dapat mengamankan remaja kita saat berselancar di dunia maya. Konsol ini berguna untuk mencegah pihak yang tidak bertanggung jawab masuk dalam aktivitas remaja kita di dunia maya, misalnya saja para predator anak ataupun menyaring konten-konten dewasa yang kerap muncul layaknya iklan di laman situs.

Selain itu, sudah selayaknya remaja kita memperoleh contoh  cara aman berinternet dari orang tuanya. Dengan cara ini, kita sebagai orang tua membantu membentuk kebiasaan baik pada mereka, yaitu menjadi netter yang bertanggung jawab.