Rabu, 28 Agustus 2013

Math on The Road (2) : Mengenal Bentuk Geometri Sederhana

Matematika itu menjadi menarik bagi anak-anak, manakala mereka tak sengaja menemukan aplikasinya dalam kehidupan nyata. Saat mendampingi anak-anak menuju sekolah mereka, misalnya, saya seringkali terlibat obrolan santai yang penuh muatan materi belajar matematika.

"Atap rumah itu kayak segitiga ya Bun," kata Little Ayomi sembari menunjuk atap rumah penduduk yang kami lewati saat berkendara pagi menuju sekolah.
Saya mengangguk.
"Dan, itu, kotak minuman dingin itu bentuknya apa dek?" tanya saya melanjutkan sambil menunjuk kearah kotak berwarna merah yang biasa digunakan pemilik warung menyimpan minuman dingin.
"Oooo, that's rectangle..i know it..:) " seru putri saya dengan senang.
"And that one, " katanya melanjutkan menunjuk serentetan bola warna warni yang digantung didepan toko mainan yang kami lewati, "Those are circle.." katanya.

Dan begitu seterusnya. Kadang putri saya, saking semangatnya menemukan bentuk-bentuk lainnya selain bentuk dasar semacam bujur sangkar atau persegi panjang dan lingkaran. Ia juga bisa mengidentifikasi bahwa dalam sebuah bangunan rumah beragam bentuk menjadi komponennya. Ada segitiga, segi empat, lingkaran, belah ketupat, bahkan segi enam dan segi delapan (ia menemukannya dalam bentuk lampu yang terpasang di atas pagar rumah tetangga kami).

Obrolan sederhana, menjadi pembuka acara belajar kami setiap hari. Mengenal bentuk salah satunya. Bagi anak-anak usia balita hingga mereka yang duduk di kelas dua sekolah dasar, obrolan semacam ini cukup membantu dalam memperkenalkan konsep bangun dua dan tiga dimensi.


Selasa, 27 Agustus 2013

Math on The Road : Bermain Angka di Plat Nomor Kendaraan

Seperti kebanyakan pagi kami, pagi ini saya dan putri kedua saya, Little Ayomi (7 yo) menumpang becak dari kompleks perumahan kami menuju rumah nenek. Putri saya ini sangat suka naik becak, sebab sepanjang perjalanan ia bisa mengamati banyak hal tanpa terburu-buru. Berbeda jika ia menumpang kendaraan lain semisal sepeda motor atau mobil. Tambahan pula, katanya ia jadi bisa banyak mengobrol dengan saya tentang apa saja yang menarik minatnya selama di perjalanan.

Pagi ini, saat becak kami mengantri di belakang sebuah mobil sedan 1500 cc keluaran terbaru sebuah perusahaan Jepang berwarna hijau terang, putri saya dengan semangat mengajukan pertanyaan.
"Bunda, apa sih maksudnya angka di plat nomor mobil itu, 12-17 ?" tanyanya sambil menujuk ke arah plat nomor mobil hijau itu.
"Ooo..itu maksudnya, mobil itu, harus kembali memperbaharui pendaftaran nomor kendaraannya ke kepolisian pada bulan Desember tahun 2017,"  sahut saya.

Saya pun lalu bercerita sekilas tentang mekanisme pendaftaran Surat Tanda Nomor Kendaraan dan siklus pembayaran pajak kendaraan bermotor yang lima tahunan pada putri saya. ia tampak menyimak dengan serius.
"Mobil itu belum lama dibeli lho kak," kata saya
"Bagaimana Bunda tahu?"
Saya menunjuk ke arah plat nomor kendaraan itu kembali.
"Tuh lihat, kendaraan itu baru dibeli bulan Desember tahun 2012, tahun lalu. Ini mobil keluaran terbaru, makanya masih bagus ya," kata saya. 
Ia mengangguk-angguk.
"Hmm, brarti lima tahun laginya itu tahun 2017, trus dia harus dibayar pajaknya lagi ya," katanya sambil manggut-manggut.
Wah, ia tertarik menghitung rupanya. Tak berhenti sampai disitu. Ia lalu menunjuk ke arah plat sepeda motor di samping becak kami.
"Nah kalo itu, 08-16, berarti bayar pajaknya nanti Agustus 2016 ya Bun,mmm.....dan bapak itu belinya dulu tahun...2011?" katanya meminta persetujuan saya.

"Bisa jadi, atau lima tahun sebelum 2011, kan nomornya diperbaharui lima tahunan," sahut saya sambil mengangguk.

Melihat saya mengangguk setuju, putri saya senang bukan kepalang. Jadilah disisa perjalanan sepanjang kurang lebih satu kilometer atau lima belas menit menumpang becak, ia sibuk berhitung dengan deret hitung dengan interval (faktor pembeda) lima tahunan.

Kebetulan sekali, malam sebelumnya saya mengajarinya pola menghitung dengan deret hitung, selain mengajarinya mengenal bilangan ganjil dan genap. Rupanya pagi ini, ia dengan suka cita mengulang pelajarannya dengan cara yang ia anggap "mengasyikan". Jadi, selain berhitung deret hitung lima, ia juga sibuk mengenali angka genap dan ganjil  :).

 Menyenangkan kan,..belajar itu memang asyik dan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun dan tentu saja, tanpa terpaksa.