Kamis, 07 November 2013

Bagaimana Menciptakan Lingkungan Aman Bagi Si Kecil?

Bungsu saya di rumah sudah menginjak usia 2 tahun 1 bulan. Masa-masa bayi sudah hampir sempurna ditinggalkannya. Daya eksplorasinya yang luar biasa membuat saya, suami dan kedua kakaknya sering dibuatnya geleng-geleng kepala.

Semenjak si kecil belajar berjalan diusianya yang mendekati satu tahun, saya sudah meminggirkan meja kursi dari ruang tamu, sehingga, jika ia berada di rumah ia punya lebih banyak ruangan untuk bergerak. Maklum ditengah rumah kami yang mungil, furniture  semacam itu sebenarnya lumayan mengganggu :D.

Ngomong-ngomong, sebagai ibu yang hampir selalu punya anak kecil di rumah, saya jadi terbiasa mengatur rumah yang "aman" bagi anak-anak, terutama saat mereka dalam rentang usia batita atau pun balita. Berikut beberapa langkah yang hingga sekarang masih konsisten saya lakukan untuk menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi si kecil:
gambar diunduh dari : http://grapeviewfire.com/

1. Kenalkan anak-anak pada lingkungan rumahnya sendiri sejak dini
Meskipun Si kecil mungkin belum lancar berkomunikasi dengan kita karena keterbatasannya berbicara, misalnya, jangan kecilkan kemampuan mereka menerima informasi dari kita mengenai apa yang boleh dan tidak mereka lakukan, atau apa saja benda-benda berbahaya dalam rumah.

Secara rutin, semenjak anak-anak mulai belajar berdiri, saya sering bisikkan atau tunjukkan pada mereka benda apa saja yang menurut saya berbahaya bagi mereka jika dimainkan atau bahkan hanya didekati. Misalnya saat menunjuk meja kompor saya katakan pada si kecil agar menghindarinya, karena benda itu "panas". Saat mendekati kursi makan, saya katakan, "jangan memanjatnya ya, kamu bisa jatuh," atau saat melewati tangga saya bisikkan di telinga mereka, "adek tidak boleh naik tangga sendiri tanpa bunda atau ayah, karena bahaya sekali bila jatuh dari sana."

Begitulah, penyampaian informasi yang terus menerus dan berulang sepertinya bisa juga mereka terima. Paling tidak bagi anak-anak saya di rumah, saat usia mereka belum genap dua tahun minimal mereka tahu bahwa ada barang yang harus mereka hindari. Kalaupun si kecil di rumah kelihatan tidak bisa mengerti, jangan berkecil hati ya. Mereka kan memang anak-anak, keingintahuan mereka yang besar seringkali tak bisa dilawannya. Jadi tetaplah meneruskan kebiasaan mengingatkan dengan cara menyampaikan informasi kepada mereka dari waktu ke waktu. satu hal yang perlu kita yakini. Mereka mendengarkan kita kok..:)


2.  Berhati-hatilah saat kita beraktivitas dengan menggunakan alat-alat yang berbahaya bagi anak dan aturlah seisi rumah dengan menghindarkan benda berbahaya dari anak, misalnya:
  •  Saat memasak, pasanglah pengaman di atas wajan untuk menghindari muncratan minyak panas, letakkan kembali alat masak berisi air panas atau minyak panas ke posisi yang tak dapat dijangkau anak-anak.
  • Hindari menaruh gelas berisi air panas di meja rendah,
  • Letakkan pisau di tempat tertutup yang cukup tinggi, demikian pula gunting dan benda tajam lainnya.
  • Hindari menaruh korek api di tempat terbuka yang terjangkau oleh anak-anak.
  • Letakkan obat-obatan dalam lemari tertutup yang letaknya tinggi atau agak tersembunyi hingga tak dapat dijadikan alat permainan oleh anak-anak.
  • Letakkan lemari atau rak buku yang berat dengan posisi merapat di dinding hingga kecil kemungkinan terguling dan menimpa anak-anak yang berada didekatnya.
  • Singkirkan barang-barang / furniture  yang tak terlalu penting dari ruangan. lapisi ujung-ujung meja dengan benda yang bisa mengurangi efek benturan bisalnya pelapis karet atau busa.
  • Pasanglah pengaman pada sumber arus listrik, jangan dipasang di posisi yang rendah atau pasanglah penutup untuk menghindari anak-anak memasukkan jari-jari mereka ke lubang sumber listrik. Termasuk juga meletakkan benda-benda elektronik di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Pasanglah pintu pengaman di muka tangga, agar si kecil tidak mudah menaiki tangga sendiri.
  • Segera keringkan tumpahan air atau minyak agar si kecil tidak tergelincir karenanya.
  • Tutup lemari dengan sempurna untuk menghindarkan anak-anak dari kemungkinan terjepit atau terkunci di dalamnya.
  • Letakkan ganjal atas pintu kamar mandi dengan kain tebal atau semacamnya saat si kecil bermain air disana, hal ini untuk menghindari terkuncinya anak dalam ruangan tersebut.

Tentu saja masih banyak yang harus kita awasi untuk menciptakan ruangan yang cukup aman bagi si kecil dalam bereksplorasi di dalam rumah.

Mungkin, kita akan melihat isi rumah kita kurang menarik secara estetik, tapi kawan, apa lah artinya estetika dibandingkan keselamatan buah hati kita, jadi tetaplah siaga sebagai bunda. Semoga anak-anak kita terhindar dari bahaya yang tidak perlu selama dalam pengawasan dan penjagaan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar