Senin, 10 Juni 2013

Sang Batita Pemalu: Bagaimana Menumbuhkan Kepercayaan Dirinya?



Apakah batita bunda termasuk anak yang pemalu?

Berikut adalah salah satu fakta yang menarik : Sifat pemalu adalah sifat bawaan bukan bentukan.
Banyak penelitian memberikan kesimpulan bahwa sifat pemalu diturunkan secara genetik dan juga tercipta secara turun temurun.

Banyak pula penelitian yang mengklaim bahwa pada dasarnya 50%  populasi yang diteliti ternyata  menunjukkan bahwa mereka pemalu.

Para ahli mengklaim bahwa anak-anak yang terlahir pemalu akan tumbuh menjadi orang dewasa yang pemalu pula, akan tetapi mereka akan dapat belajar mengatasi rasa malu mereka dan menghadapi lingkungannya  sejak dini. Dalam hal ini, orang tualah yang dapat membantu anak-anak pemalu ini mengatasi masalah mereka.

Beberapa tips berikut dapat diterapkan saat menghadapi batita kita yang pemalu:

  1. Jangan bersikap menekan anak-anak yang pemalu akan lebih sering menunjukkan rasa takut dan tidak akan merespon dengan baik jika mereka dipaksa melakukan sesuatu yang  menuntut mereka melupakan rasa malu. Pahami keterbatasan anak dan sesuaikanlah harapan kita sebagai orang tua.
  2. Sediakan waktu khusus menemani anak-anak pemalu ini sehingga mereka bisa merasa nyaman saat harus menghadapi tantangan baru. Biarkan mereka memposisikan diri dan melakukan “pemanasan” dalam menghadapinya.
  3. Bersiaplah sedini mungkin sebelum mengajak anak bersosialisasi dengan memberi tahu mereka informasi penting semisal siapa saja yang akan mereka temui ditempat kegiatan, apa yang akan kita lakukan dan dimana kita akan melakukan kegiatan bersama mereka. Hal seperti ini akan mengurangi ketakutan mereka.
  4. Percayalah pada kekuatan senyuman. Senyumlah pada si kecil dan hargailah ia jika membala senyum kita dengan senyuman pula.
  5. Sediakan waktu untuk bermain bersama si kecil satu lawan satu. Ajaklah seorang teman untuk bermain bersama di lingkungan rumah yang merupakan area teraman bagi anak. Ia akan merasa nyaman memulai hubungan baru dengan sang teman baru ini.
  6. Jangan turut serta mengkategorikan anak kita sebagai “pemalu”, terutama di hadapan banyak orang. Jangan pula mengkritik sifatnya ini. Sebaliknya apabila ada yang menanyakan mengapa si kecil tampak takut dan menarik diri, katakan pada mereka bahwa “ia lebih suka mengamati lingkungannya lebih dahulu sebelum bergabung”.
  7. Doronglah si kecil untuk membiasakan diri melakukan kontak mata dengan kita, orang tuanya. Kontak mata dapat mendukungnya menumbuhkan kepercayaan diri saat berada di lingkungan baru yang belum dikenalnya. sumber : www.kidspot.com.au

Tidak ada komentar:

Posting Komentar