Selasa, 22 Januari 2013

STOP, LOOK AND LISTEN


Gambar diunduh dari : http://www.vine2victory.com/

Menjalani kehidupan sebagai bagian dari keluarga pegawai pemerintah sungguh penuh lika-liku. Satu hal yang tak mungkin terhindarkan oleh keluarga saya adalah saat kami harus menghadapi kondisi hidup berpindah-pindah mengikuti kemana suami ditugaskan.

Perpindahan tugas suami yang biasa terjadi dalam rentang waktu dua atau tiga tahun saja membuat keluarga kecil saya sepertinya harus selalu siap sedia beradaptasi dengan segala perubahan yang mungkin timbul. Hal yang terberat menyangkut perubahan ini adalah tidak adanya kepastian waktu kepindahan dan kepastian tempat yang baru.

Dengan tidak adanya kepastian ini, saat-saat kepindahan kami layaknya petualangan yang tak terbayangkan. Bagi saya,   diluar segala persiapan fisik semisal mengepak koper dan menjaga kesehatan fisik suami dan anak-anak, hal yang lebih penting adalah mempersiapkan mental kami sekeluarga menghadapi hidup baru yang bisa jadi jauh berbeda dengan keseharian kami sebelumnya.

Urusan adaptasi anak-anak dengan lingkungan baru mereka menjadi salah satu yang menjadi prioritas perhatian saya. Seperti saat kami harus mengikuti suami yang menjalani tugas belajar ke Australia selama dua tahun. Sepertinya sebanyak apapun persiapan kami sebelum berangkat, saya dan anak-anak tetap saja menemukan banyak kejutan. Mulai dari soal cuaca, tata cara hidup dan kebiasaan masyarakat di tempat baru, cara bersekolah hingga hal-hal kecil seperti masalah makanan yang kurang sesuai selera. Demikian pula saat saya dan anak-anak kembali ke Indonesia, kami merasa harus bersusah payah lagi beradaptasi dengan lingkungan yang sejatinya dulunya adalah rumah kami. 

Salah satu "quote" favorit saya dan anak-anak dalam menghadapi perubahan dalam hidup kami adalah "Stop, look    and listen".

Saat kami berada di lingkungan baru, hal yang paling kami utamakan adalah senantiasa berhenti sesaat untuk mengamati sekeliling, melihat dari dekat hal-hal baru yang berbeda dan yang harus kami pelajari serta tak lupa selalu menajamkan telinga untuk mendengarkan penjelasan atau keterangan yang kami butuhkan untuk bisa memulai hidup baru kami di tempat yang baru.

Sejauh ini, trik "Stop, look and listen" ini berguna bagi saya dan anak-anak saat beradaptasi. Saat pertama kali memindahkan sekolah anak misalnya, saya mesti banyak-banyak mencari informasi tentang sekolah yang kami butuhkan dan sesuai dengan tujuan pendidikan keluarga kami. Itu sebabnya saya mesti banyak-banyak mengamati, mendengar dan melihat sendiri sekolah-sekolah yang ada di lingkungan atau dekat dengan rumah baru kami.

Di sekolah, anak-anak juga saya minta banyak diam , melihat untuk mengamati, bertanya dan mendengarkan pendapat atau penjelasan dari guru dan teman-teman baru mereka serta tak lupa mengingat setiap detil informasi yang mereka butuhkan untuk bisa membiasakan diri dengan lingkungan baru.

So far so good :). Trik sederhana yang kami dapat dari pamflet cara menyeberang jalan yang aman cukup membantu kami dalam proses beradaptasi dengan banyak lingkungan baru.

Putri kedua saya yang berusia enam tahun dan duduk di kelas satu sekolah dasar suka sekali menggumamkan kata-kata "stop, look and listen" setiap kali ia ingin mengetahui sesuatu yang baru ditemuinya :) dan putri sulung saya juga tak lelah mengingatkan adiknya untuk menggunakan trik mujarab tersebut.

"You have to remember, to know something new better we have to learn more and more Nai.." begitu katanya pada sang adik.
"Don't forget to..."
"stop,..look and listen..!!!" sahut adiknya dengan semangat
Si sulung mengacungkan jempolnya..
"You're right..that way we can learn something better.."

Ah,..saya cukup senang anak-anak memiliki caranya sendiri untuk beradaptasi dan mempelajari hal-hal baru. Dengan berpegang dengan cara mereka ini, mereka bisa mengurangi tekanan (stress) akibat perubahan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar