Sabtu, 03 November 2012

Penerapan DIsiplin Untuk Batita (Usia 1-3 Tahun)

Pada rentang usia ini anak-anak penuh dengan semangat hidup dan keingintahuan yang tinggi. Mereka belajar melalui sentuhan dan mencoba banyak hal baru dan ini berarti akan banyak aktivitas yang menyebabkan kekacauan, meninggalkan bekas kotoran serta peralatan yang berantakan. Merekaselalu ingin mengerjakan sesuatu sesuai keinginan dan caranya dan senang berkata "tidak" karena mereka sedang berusaha menunjukkan kepada kita bahwa mereka adalah pribadi yang berbeda dan terpisah secara individu. Mereka seringkali merasa frustasi karena keinginan mereka jauh lebih banyak dibanding kemampuannya.

Dalam menghadapi si kecil dalam rentang usia ini, kita dapat :
  • Mengajarkan dan menunjukkan pada mereka keterampilan baru dengan sabar dan penuh perhatian.
  • Lakukan secara sederhana, ajarkan hanya "satu pelajaran" saja dalam setiap kesempatan.
  • Ajaklah mereka berhenti sesaat dari suatu aktivitas dengan memberi mereka kegiatan lain yang menarik untuk dilakukan. Daripada melarang mereka menonton televisi, misalnya, lebih efektif mengalihkan perhatian mereka dari televisi dengan mengajak mereka bermain air atau puzle.
  • Bicaralah pada mereka dengan cara positif, misalnya bila kita khawatir si kecil menumpahkan air dalam gelasnya, kita dapat mengatakan "ayo, pegang gelassnya dengan dua tangan." Kata-kata tersebut akan lebih baik dibanding mengatakan "awas, jangan tumpahkan air minummu!"
  • Hindari pertengkaran dengan mereka, terutama yang berkaitan dengan masalah kebiasaan makan atau ke kamar mandi. Anak-anak akan memakan apa yang mereka butuhkan bila kita memberinya banyak pilihan makanan sehat (kecuali tentu saja saat mereka sedang sakit). Jangan menghabiskan energi dengan memaksa mereka makan, jika kita melihat mereka sudah tampak malas-malasan, lebih baik meminta mereka berhenti makan dan mencoba makanannya lagi beberapa saat kemudian.
  • Disaat ada kesempatan menawarkan pilihan biarkan si kecil belajar memilih untuk melatihnya membuat keputusan sederhana bagi dirinya sendiri. Misalnya saat mengambi baju di almari pakaian, tawarkan pada anak untuk memilih sendiri warnanya.
  • Batita kita belum dapat merespon sebuah konsekuensi dengan melakukan perubahan perilakunya. Kita harus terus mengingatkan dengan sabar akan hal tersebut. Misalnya, saat anak bermain dengan tanah, kita segera mengatakan dan menunjukkan konsekuensinya dengan mengatakan, "siapa yang meninggalkan tanah kotor di lantai, harus membantu membersihkannya nanti," , dan saat ia selesai bermain kembali kita ingatkan ia untuk membersihkan sisa kotoran yang ditinggalkannya.
  • Batita belum mengerti hukuman dan dapat bereaksi dengan ketakutan atau sikap mengelak/mempertahankan diri dibanding belajar mengenai akibat perbuatannya.  Jika mereka melakukan sesuatu yang tidak seharusnya/tidak kita sukai, segera hentikan perbuatannya, bicaraah dengan lembut namun tetap tegas dan hindarkan ia dari situasi tersebut.
  • Tuntun/gendonglah si kecil saat ia menolak mendekat ketika kita memanggilnya, jauhkan ia dari sumber bahaysa bila itu ada didekatnya dan peluklah ia sampai ia merasa tenang.
  • Kapanpun kita dapat, kondisikan ia untuk melakukan apa yang kita harapkan dan bukan memaksanya melakukan perbuatan itu. Misanya, jika kita ingin ia belajar merapikan mainannya, kita bisa mengatakan " Bunda mau lihat apakah kau bisa merapikan mainanmu sebelum tidur." Hal itu lebih baik dibanding mengatakan, "ayo, segera rapikan mainanmu!"
  • Saat si kecil sudah makin merasa mampu, dapat mengendalikan dirinya dan dapat mengatur dirinay sendiri, akan semakin tenanglah ia dan akan semakin mudah kita mengatur dirinya.

diterjemahkan dari SA Parenting, Easy Parents Guide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar