Jumat, 23 November 2012

Menjaga Keingintahuan Anak-Anak




Semua orang SUKA BELAJAR saat masih kanak-kanak. Tidak percaya? Lihat saja anak-anak yang sedang bermain bersama teman-temannya. Mereka mencoba banyak hal baru, bekerja sama membangun sesuatu, saling bertanya dan mencari tahu jawabannya.

Saat berinteraksi di rumah dengan keluarga mereka cenderung banyak bertanya dan jika tak puas dengan jawaban orang tua, misalnya, mereka memiliki kecenderungan untuk mencari alternatif jawaban dengan melakukan banyak uji coba melalui cara yang disukainya. Sayangnya, seringkali pengaruh kondisi lingkungan sekitar, aktivitas yang menumpuk dari kegiatan sekolah serta hal lain seiring dengan pertambahan usia mereka, sedikit demi sedikit keingintahuan yang ada pada jiwa kanak-kanak mereka akan berkurang, bahkan bisa hilang sama sekali.

Bagi saya, penting untuk menjaga anak-anak agar selalu memiliki rasa ingin tahu, sebab keingintahuan merupakan alasan pokok bagi seseorang untuk mempelajari sesuatu. Dari berbagai sumber yang saya baca, saya membuat daftar hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga keingintahuan anak-anak, sebagai berikut:

  1. Sama untuk semua hal lainnya, kita harus menjadi model yang baik bagi anak-anak. Tunjukan minat belajar kita, misalnya perlihatkan pada mereka bagaimana kita membaca, menulis ringkasan, mencari jawaban via internet (browsing), serta berdiskusi dengan orang lain untuk menemukan jawaban atas sesuatu yang ingin kita ketahui.
  2. Berusaha menunjukkan pada anak-anak dan mengajak mereka melakukan "hal-ha baru" meskipun hanya yang bersifat sederhana, misalnya mencoba resep masakan baru, mencoba cara masak yang berbeda (biasanya digoreng, kita coba dengan memanggang)
  3. Ajari anak untuk mencari jawaban atas keingintahuannya sendiri. Saat anak bertanya tentang sesuatu, daripada langsung memberi jawabannya, minta anak untuk berusaha menemukan jawabannya sendiri. Saya biasa mempraktikan hal ini dengan anak-anak dirumah. Ketika si sulung bertanya tentang arti kata tertentu dalam bahasa Inggris misalnya, saya tak pernah memberi jawab, tapi selalu meminta ia membuka kamusnya sendiri. Lama kelamaan ia menjadi terbiasa, mencari jawaban terlebih dahulu dibanding langsung bertanya pada saya..:).
  4. Bertanyalah pada anak-anak. Saat anak datang pada kita dan menyampaikan informasi tentang hal baru yang dipelajarinya. Kita jangan hanya mendengarkan saja. Tanyakan pada mereka apa yang membuat mereka tertarik dari hal baru tersebut. Atau saat mereka bertanya sesuatu pada kita, jangan lupa kita tanyakan apa alasan mereka menanyakannya. Ajak juga anak-anak untuk mendiskusikan hal-hal yang diminatinya tersebut.
  5. Siaplah menjawab pertanyaan mereka kapanpun. Jangan sebatas menjawab "nanti ya," atau "jangan sekarang nak, bunda/ayah sibuk,". Meskipun jawaban kita tak lengkap atau sekedar mengarahkan mereka untuk mencari jawaban sendiri, tapi berusahalah ada buat mereka saat mereka ingin memperoleh jawaban atas sesuatu. Penolakan kita akan berujung pada hilangnya keingintahuan dan minat belajar mereka.
  6. Sesederhana apapun, usahakan menyediakan akses dan sumber belajar bagi anak. Dirumah, saya dan suami suka mengoleksi buku-buku, dengan tema beragam dan untuk segala usia. Buku-buku ini tidak semuanya kami beli baru, justru kebanyakan adalah buku bekas yang kami peroleh di pasar loak, tapi bagi anak-anak tetaplah sumber belajar yang menarik. Selain itu, kita bisa menyediakan sambungan internet, dan mengoleksi link-link untuk bahan belajar anak-anak (jika mereka beum dapat menemukan link sendiri) dan sumber belajar lain sesuai kemampuan keluarga.
  7. Hindari memberi hadiah (reward) untuk anak atas usaha belajarnya. Kebiasaan menawarkan hadiah hanya karena anak belajar sehari-hari akan menyebabkan anak melakukan aktivitas belajarnya semata karena hadiah itu dan tidak membawa manfaat dalam menumbuhkan minat dan keingintahuannya. Jadikan belajar sebagai aktivitas harian yang wajar dan menjadi kebutuhan dasar layaknya makan, minum dan mandi. Biarkan anak-anak memahami bahwa belajar adalah kebutuhan seumur hidup.


source : dari berbagai sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar