Kamis, 13 September 2012

Teman Rahasia Si Kecil

Sebagai orang tua sangatlah wajar jika kita sangat memperhatikan dengan siapa anak-anak kita berinteraksi atau bermain. Kita ingin tahu seperti apakah teman-teman mereka, apakah mereka berperilaku baik ataukah nakal, apakah berasal dari lingkungan sekitar rumah atau tinggal di tempat yang jauh dari rumah kita dan sebagainya. 

Namun, ada kalanya kita tak bisa sepenuhnya mengenali siapakah teman anak-anak yang paling dekat dengan mereka, sebab mereka tak pernah ada dalam kenyataan alias tak berwujud nyata. Kita tak tahu apakah mereka laki-laki atau perempuan, atau mungkin berupa binatang peliharaan bahkan makhluk asing dari planet selain bumi. Teman-teman ini hanya dapat dilihat dan berinteraksi dengan anak-anak kita, tidak dapat kita lihat namun dekat dengan keseharian mereka dan lebih sering merupakan tokoh ciptaan anak-anak kita sendiri. Mereka terkadang disembunyikan dari kita alias rahasia, mereka cuma hadir sebagai bayangan saja.
 si kecil bersama teman "rahasia"nya. Ia bisa berbicara dan bermain apa saja dengan mereka :)

Perlukah kita mencemaskan teman yang seperti ini?.Tenang, bunda, hasil dari sebuah penelitian menunjukan hal sebagai berikut:
"Kebanyakan anak-anak (31%) bermain dengan teman bayangan mereka pada kisaran usia dibandingkan mereka yang berusia prasekolah (28%), walaupun orang dewasa cenderung atau kurang memperhatikannya karena sifatnya yang tak kasat mata dan seringkali dirahasiakan"
(Marjorie Taylor et. al., "The characteristics and correlates of fantasy in school-age children : Imaginary companions, impersonation and social understanding", Development Psychology, vol. 40, no. 6, 2004, pp. 1173-87).

Menurut penelitian, hal baik terkait teman bayangan anak-anak ini adalah bahwa anak-anak kita dapat berimajinasi tentang bagaimana perasaan dan perasaan seseorang yang memiliki kepercayaan dan ketertarikan yang berbeda dengan mereka.

Hal ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuan yang akan menolong mereka beradaptasi dengan berbagai kondisi sosial yang akan mereka hadapi di masa mendatang.
Faktanya, anak-anak yang memiliki teman bayangan seperti ini, cenderung lebih baik dalam menebak pikiran  dan perasaan orang lain dibanding mereka yang tak pernah memiliki teman bayangan.

Jadi, jangan bayangkan bahwa mereka yang memiliki teman bayangan adalah anak dengan tipe penyendiri yang kesepian dan dikhawatirkan tumbuh menjadi pemalu dan tidak mudah bersosialisasi. Justru sebaliknya, mereka lebih mudah bersosialisasi, lebih kreatif, berpartisipasi dalam banyak kegiatan keluarga serta terlihat lebih mudah bergaul dengan orang lain. Hal itu sebagai buah latihan berinteraksi dengan teman bayangan mereka.

Jadi, sepertinya kita tidak perlu khawatir jika mendapati anak-anak kita sesekali berbicara dengan bayangannya, dengan bonekanya, atau dengan teman bayangannya yang tak kasat mata. Sebab melalui interaksi dengan teman rahasiannya itu mereka sedang belajar mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan kreatifitasnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar