Kamis, 27 September 2012

Persaingan Antar Saudara Di Tengah Keluarga (1):Timbulnya Konflik dan Penyebabnya

gambar dunduh dari : http://i.istockimg.com/

Sebagai orang tua, kita tentu saja sering dibuat cemas manakala anak-anak dirumah saling bertengkar atau bahkan berkelahi satu sama lain, kakak dengan adik. Beberapa masalah atau konflik umumnya adalah wajar timbul diantara anak-anak ditengah-tengah keluarga. Justru dengan konflik inilah mereka dapat belajar cara menghadapi orang lain nantinya. Terkadang orang tua perlu ikut campur saat emosi mereka makin memuncak dan kita bisa melihat pertengkaran mereka makin tak dapat dikendalikan atau salah satu diantara mereka ada yang terluka. 
Berikut beberapa poin penting mengenai persaingan antara saudara yang kerap muncul ditengah keluarga, yang saya intisarikan dari "raising children network: the australian parenting website". Tulisan ini mungkin tepat jika diterapkan pada anak-anak dalam rentang usia 1-8 tahun di rumah kita.

Bagian pertama tulisan ini akan membahas masalah seputar timbulnya konflik dan perdebatan diantara anak-anak serta penyebab-penyebabnya.

Konflik dan Perdebatan Diantara Saudara
  • Perdebatan diantara kakak dan adik adalah salah satu cara anak mempelajari pentingnya menghargai perasaan dan milik orang lain.
  • Perdebatan juga menjadi salah satu cara mereka mempelajari cara menyederhanakan masalah serta mencari jalan keluarnya.
  • Dengan belajar mengeluarkan pendapat dengan benar dan bijak dan tanpa saling menyakiti saudaranya dirumah akan membantu anak-anak belajar bagaimana menghadapi dan menyelesaikan masalah mereka dalam beragam hubungan lainnya yang mungkin akan mereka punyai di masa mendatang, entah itu pertemanan, pernikahan maupun didalam lingkungan pekerjaan.

Penyebab Timbulnya Konflik Antar Saudara
  • Anak-anak ditengah-tengah keluarga sering bertengkar akibat mempermasalahkan adanya perbedaan kasih sayang orang tua dan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian atau waktu kita. Jika kita memang terlihat lebih menaruh perhatian dan mencurahkan waktu kita lebih banyak pada salah satu diantara mereka, yang lain akan serta merta merasa cemburu. Bahkan, bagi anak-anak yang jauh lebih besar pun perasaan cemburu semacam ini masih kerap muncul, manakala orang tua terlihat lebih memperhatikan adiknya yang masih kecil, misalnya.
  • Terkadang, anak yang lebih tua yang merasa sakit hati dan marah karena kehilangan perhatian orang tuanya akan melakukan "pembalasan" dengan berbagai cara pada adiknya atau bayi yang ada dirumah. Jika kemudian orang tua malahan membantu si adik (yang memang seharusnya dilakukan oleh kita) dan disaat yang sama memberi hukuman pada si kakak yang berbuat "kenakalan", hal ini akan membuat si kakak merasa lebih diabaikan, tidak disayang dan tidak dimengerti oleh kita.
  • Kebiasaan sepertinya dapat terus berkembang, manakala seorang anak terlihat selalu mencari masalah dan memulai pertengkaran. Orang tua merasa bahwa ia harus membantu menyelamatkan anak lainnya yang diganggu. Kebiasaan seperti ini akan membuat anak yang memulai masalah merasa sangat buruk dan kemudian ia akan kembali mengulangi perbuatannya di lain waktu setiap ada kesempatan.
  • Belajar bagaimana cara hidup bersama ditengah-tengah keluarga akan memerlukan sejumlah cara tertentu untuk diterapkan bagi anak-anak yang berada dalam rentang usia, kebutuhan serta kepribadian yang berbeda-beda. Beberapa konflik yang muncul adalah wajar dan normal , tetapi memang tak mudah untuk bisa dijalani.
  • Yang penting untuk kita ingat sebagai orang tua adalah bahwa anak yang "terlihat" memulai pertengkaran atau perkelahian tidak selalu  melakukan hal itu lebih dulu. Seringkali adik lebih dulu melakukan perbuatan yang mengganggu kakaknya, karena tahu bahwa si kakak akan bereaksi dan kemudian membuat masalah.
(berlanjut pada bagian kedua)


source : http://raisingchildren.net.au/articles/sibling_rivalry -- 21/05/2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar