Terkadang sebagai orang tua, ada saja saat-saat dimana saya merasa anak-anak saya agak sulit diatur dan kebiasaan-kebiasaan kecil mereka banyak yang sering membuat saya terganggu, bahkan tak jarang memancing kekesalan dan amarah. Hal yang manusiawi, selama kita sadar bisa menempatkan kapan waktu dan memilih cara yang tepat "menertibkan" mereka.
Suatu ketika saya sempat membaca sebuah buku menarik tentang 100 tips untuk membesarkan anak-anak yang pandai, percaya diri dan kreatif.. Saat saya membaca salah satu bagian buku karya Dr.Cindy Pan dan Vanessa Woods itu, saya mendapatkan "sedikit" penghiburan. Apakah itu? Disana dikatakan bahwa selayaknya setiap orang tua bersyukur, sebab berdasarkan sebuah riset diketahui bahwa anak-anak sejatinya terlahir sebagai makhluk yang suka menolong.
Para peneliti itu menemukan bahwa anak-anak yang berusia 18 bulan telah bisa menunjukan sikap suka menolong, bahkan sebeum mereka bisa berbicara dan mengerti kata-kata. Anak-anak menolong orang lain dengan berbagai cara termasuk mengambilkan barang yang jauh dari jangkauan, menyusun buku-buku dan membantu membuka pintu lemari. Anak-anak ini melakukan perbuatan menolong orang lai secara berulang-uang tanpa harus meminta imbalan atau pujian. (F. Warneken & M. Tomasello, "Altruistic helping in human infants and young chimpanzees", Science, 311 (5765), 2006, pp. 1301-03)
Jadi, jika kita ingin anak-anak menjadi orang yang ringan tangan alias suka membantu sesama, mengapa tak mulai melatih insting dasar yang telah mereka punyai ini. Kita bisa melatih anak-anak dengan meminta mereka membereskan mainannya sehabis bermain, membantu menyusun telur di lemari pendingin atau meminta bantuan mereka menemani adik bayi bermain sejenak saat kita harus ke kamar mandi.
Latihan semacam ini layak di budayakan lho..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar