Senin, 02 Juli 2012

Ide Belajar Di Rumah: Nggak Sabaran Itu Ada Baiknya :)


Eh, jangan salah sangka dulu jika membaca judul tulisan ini ya.., ini cerita saya dengan putri saya yang kedua, usianya sekarang hampir enam tahun dan masih sering "rewel" jika diajak menunggu sesuatu. Sebentar-sebentar ia akan bertanya, "kapan sih mulainya Bun?"  begitu terus ia akan mengganggu saya dengan pertanyaan yang sama saat kami berdua menunggu waktu diputarnya film anak-anak di ruang tunggu bioskop, padahal sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa film akan diputar kira-kira tiga puluh menit lagi. 

Di lain kesempatan, saya mengajaknya ke rumah seorang sahabat yang letaknya agak jauh dari rumah kami, dan harus melalui jalan-jalan yang macet, alhasil perjalanan jadi memakan waktu yang lumayan lama. Nah, sepanjang perjalanan ia tak henti-hentinya bertanya pada saya.."sebentar lagi kita sampai ya?" , atau "kok jauh banget, kapan sampainya?". Di rumah pun sifat gak sabaran nya tidak berkurang. Saat menunggu waktu bermain dengan teman-temannya, ia bolak balik bertanya, "ini sudah sore ya?" atau "kapan sih sorenya?"..Waaaa...kadang saya gemessss...dan sesekali ikut gak sabaran juga waktu menjawab pertanyaannya ..:p. 

Suatu hari, saya sempat membaca sebuah artikel di majalah (terus terang saya lupa majalahnya, maklum sudah lama dan majalah pinjaman pula..) yang intinya membahas cara menghadapi anak yang rewel dan suka bertanya. Nah, dari bacaan itu saya mendapat ide memanfaatkan sifat gak sabaran  putri saya ^^. 

Setiap kali ia saya ajak pergi ke suatu tempat, dan diperjalanan ia rewel menanyakan waktu sampai, sekalian saya beri ia umpan buat "berhitung" alias main-main dengan angka. Saat ia bertanya, "jauh ya bun?", saya akan jawab, "hmmm , gak juga sih, kira-kira jaraknya itu double five kilometer"..nah, ia pun akan menggunakan jari-jarinya menghitung si double five. Lalu saat ia bertanya lagi, " jam berapa sih kita sampainya?" atau "berapa menit lagi sih?", saya akan jawab , " kira-kira 5 ditambah 3 ditambah 2 menitan deh "..lalu ia pun sibuk menghitung. Begitu seterusnya,  kadang saya minta ia menghitung jumlah mobil berwarna hitam di sekeliling mobil kami saat terjebak macet di jalan tol, kadang saya minta ia menghitung uang kembalian dari petugas penjaga pintu tol, pokoknya ia akan sibuk menghitung sepanjang jalan..:)).

Demikian juga saat di rumah, saat ia bolak balik menanyakan jam atau menunggu sore. Sekalian deh saya ajak ia belajar membaca jam, dengan menghitungnya setiap lima atau sepuluh menit sekali. Lumayanlah, sekarang dia sudah lancar membaca jam, jadi jenis "soal" saya pun bisa mulai divariasikan, semisal, saya akan bertanya padanya, "kau dan temanmu janjian bermain jam berapa?", saat ia menjawab, "jam empat Bun," saya akan langsung melanjutkan, "oke, nanti lima belas menit sebelum jam lima pulang dulu ya, ambil snack". Nah, dia pun lalu mulai menghitung dengan teliti, kapan ia dan teman-temannya harus break untuk mengambil makanan kecil, dan ia bisa melakukannya sungguh-sungguh dengan tepat waktu..:). 

Hmm, sekarang kadang saya malah bersyukur, si kecil saya ini punya sifat nggak sabaran, sebab kalau dipikir-pikir, ternyata sifat nggak sabaran itu ada sisi baiknya juga ya..;)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar