Selasa, 05 Juni 2012

Bagaimana Anak Menumbuhkan Harga Diri Mereka?

 gambar diunduh dari : http://webbaby.net/

Seorang anak yang mengetahui dirinya cukup pandai, mudah bergaul, dan berpenampilan menarik, atau mungkin berbakat di bidang olahraga tertentu akan lebih mudah diterima di tengah lingkungan, dan karenanya ia juga merasa dirinya cukup berharga. Akan tetapi ada pula anak-anak yang sebenarnya cerdas atau berbakat, namun karena kurang mudah bergaul atau memiliki kesulitan dalam berkomunikasi, ia tidak dapat muncul menjadi pribadi yang mudah dikenal, sehingga bagi dirinya sendiri ia merasa seringkali tersisihkan oleh lingkungannya. Sebenarnya apa yang menjadi poin penting bagi anak dalam prosesnya menumbuhkan harga dirinya?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri anak-anak:
  • Temperamen pertahanan diri; Seberapa keras temperamen anak berpengaruh terhadap pertahanan dirinya yang kemudian bisa diperkuat atau diperlemah oleh kejadian-kejadian di luar. Pertahanan diri diperkuat dengan adanya stabilitas, dukungan dan kepercayaan serta rasa memiliki dalam keluarga. Anak-anak akan lebih mudah menerima banyak perbedaan di lingkungannya jika terbiasa menghadapinya di dalam lingkungan keluarganya.
  • Persepsi diri; reaksi dari orang-orang disekitarnya akan menciptakan semacam cerminan atau refleksi bagi anak untuk melihat bagaimana dirinya. Anak-anak yang pada kenyataannya sukses atau berhasil dalam belajar, pintar dan merasa penampilannya cukup menarik terkadang masih menilai buruk dirinya sendiri jika lingkungan sekitarnya atau orang lain tidak menunjukkan respon yang memperlihatkan betapa berharganya mereka.
  • Panutan; terkadang orang tua menjadikan seorang tokoh terkenal misanya artis, bintang olah raga, ilmuwan, penulis dan sebagainya sebagai contoh atau panutan bagi anak-anak mereka. Maksudnya mungin baik, agar anak bisa melihat, bahwa kesuksesan bisa dicapai dengan segala usaha si tokoh. Namun, tidak selamanya hal itu berhasil menumbuhkan nilai yang diinginkan pada anak-anak. Lebih baik jika orang tua menetapkan tujuan-tujuan realistis serta merancang langkah-langkah bersama anak-anak untuk membangun jalan bagi keberhasilan diri mereka sendiri. Intinya adalah realistis memandang kemampuan anak kita dan memberinya ruang untuk menunjukkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya sendiri.
referensi : dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar