Selasa, 29 Mei 2012

Are You Happy With Your Bussy Day?

Hari-hari belakangan ini saya lihat little Ayomi sangat bersemangat. Setiap pagi, setelah bangun tidur, bahkan sebelum pergi mandi ia seringkali "melapor" pada saya. "Today will be my very best day, mom" , katanya dengan mata berbinar-binar.
 "Oh, benarkah?, memangnya apa yang akan terjadi hari ini?", saya biasanya balik bertanya. Dengan semangat ia akan menjawab, "today we will cook something in the class and then i will learn to make a lantern in art class and then after school i will play with my friends and then i will practice my Iqro reading with you and we can read together after that, and i might get a star from daddy, yess."
Wowww, sibuk sekali sepertinya hari ini, "i see, this will be your bussy day, then" sahut saya. Ayomi mengangguk-angguk sambil tersenyum, "yes mom, i love a bussy day". katanya. 
Sebelum tidur malam, setelah berdoa biasanya Ayomi juga sibuk bercerita tentang harinya, kadang dari ceritanya itu saya menangkap tak semua rencananya  berjalan dengan sukses, misanya saat ia gagal membuat pizza di kelas memasak, karena ia telah salah menambahkan topping, hingga pizza buatannya rasanya kurang ia suka. Saya tanyakan padanya, apakah ia menyesal? Ia menggeleng dan  malah berkata, "can we make another pizza with you, mom? the other one, with a lot of cheese, i like cheese". Haha, semangat tak pantang menyerah rupanya. Ia tidak memilih kecewa, malahan punya semangat baru memperbaiki hasil kerjanya yang tak sempurna hari ini. Sebelum benar-benar jatuh tertidur ia akan berbisik di telinga saya, "good night mom, you know, tomorrow will be a very bussy day..."
Ah, dia kelihatannya bahagia dengan hari-harinya yang sibuk, membuat saya merenung sesaat, apakah sebegitu positifnya saya menghadapi kesibukkan dalam hari-hari saya sekarang?

Mungkin kita sebagai orang dewasa akan berkata, kesibukan anak-anak jauh berbeda dengan kita. Yang ada didalamnya hanyalah kesenangan semata, semuanya bisa dilakukan dengan bermain-main, hampir tidak ada tekanan dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan. Tidak seperti kita, para orang tua khususnya, yang memiliki setumpuk tanggung jawab yang mesti dipenuhi, hingga setiap apa yang kita lakukan dituntut untuk mendekati sempurna., dan kondisi itu tak jarang menghadirkan tekanan bahkan sedikit rasa frustasi, terlebih jika apa yang kita rencanakan tak berjalan seperti semestinya.
Tapi, ..hei,..tunggu dulu, jika dipikir-pikir, justru bisa jadi sebaliknya. Jika saja kita menghadapi kesibukkan dengan sikap positif seperti yang ditunjukkan anak-anak, mungkin segalanya akan jauh lebih ringan ^^. Sebelum berpikir tentang penatnya esok hari, mungkin lebih menyenangkan jika kita berpikir betapa beruntungnya kita masih bisa menjalankan rutinitas sehari-hari dengan bekal sisa usia dan kesehatan dan tentu saja akal sehat, misalnya. Atau..daripada membayangkan potensi kegagalan dari suatu usaha, lebih nyaman jika kita membayangkan usaha kita akan meraih keberhasilan, sekalipun jika keberhasilan itu hanya  berarti selesainya satu proses dari beberapa proses yang seharusnya di jalani. Dan jikapun akhirnya kita merasa apa yang kita lakukan dalam satu hari tak berbuah apa-apa, singkirkan perasaan itu dengan mengatakan pada diri kita, bahwa setiap usaha pada dasarnya selalu menghasilkan sesuatu. Kalaulah bukan hasilnya yang sempurna, maka proses yang kita jalani minimal telah membuat kita belajar sesuatu, dan dengan bekal pelajaran hari itu kita bisa membuat perbaikan di hari yang lain.
That simple !!. Anak-anak memang sering membuat saya belajar kembali. Kali ini, melihat semangat si kecil, saya telah diingatkan akan makna bersyukur. Bahwa apa yang kita miliki dan dapat perbuat hari ini sesungguhnya adalah berkah dari Yang Maha Kuasa. Sungguh merugi jika kita menafikannya tanpa mengambil pelajaran darinya. 

Jadi, kalau orang bilang bahagia adalah pilihan, maka, sepertinya saya akan mulai memilih berbahagia dengan kesibukan saya tinimbang merasa terbebani olehnya ^^.

Adelaide, 29 May 2012
Sesaat setelah Ayomi tertidur 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar