Senin, 09 April 2012

Makanan Pertama Untuk Bayi

Alhamdulillah, Baby Aliy saat ini sudah berusia tujuh bulan. Baru saja dia lulus dari masa pemberian ASI ekslusif bareng bundanya, yeayyy.sungguh pengalaman yang luar biasa bisa memberikan penuh ASI pada masa-masa awal kehidupan bayi, tanpa masalah yang berarti.  Setelah beronsultasi dengan dokter anak dan melihat progres tumbuh kembang baby Aliy, saya berniat mulai mengenalkan dan memberinya makanan pertamanya diluar ASI. Sekarang ini saya sedang bersemangat mencari referensi makanan pertama yang baik baginya, sebab meski baby Aliy terlahir sebagai anak ketiga, tetap saja saya merasa bagaikan baru memiliki bayi pertama kali ^^. Selalu ada hal terbaru yang terkait dengan perkembangan anak yang mesti saya pelajari lagi. Alih-alih tidak mengulangi kesalahan yang mungkin pernah saya lakukan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam proses membesarkan para kakak terdahulu. Masukan berharga dari dokter anak yang saya kunjungi untuk berkonsultasi adalah, dalam mengenalkan bayi pada makanan pertamanya tak perlu terburu-buru. Sejatinya, bayi juga perlu beradaptasi, dan apabila jumlah dan kualitas ASI bunda cukup dan baik, maka sebenarnya bayi tak menghadapi masalah dengan kebutuhan akan makanan dan gizinya. Bayi yang rewel diusia seperti baby Aliy jangan selalu diartikan bahwa ia lapar. Saran ini sedikit banyak membuat saya tenang, dan berjanji tidak akan "memaksa" Aliy makan makanan padat secara ekstrem. Sama seperti kedua kakaknya dahulu, saya termasuk bunda yang bersikap "santai" menghadapi pola makan anak.

Dari pengalaman saya belajar, bahwa masing-masing anak memiliki ambang batas rasa lapar yang berbeda, apabila ia merasa lapar, bayi bisa kok memberikan tanda pada ibunya, dan lewat kontak antara ibu dan bayi, kita bisa menduga apa yang diinginkannya. 

Kembali ke baby Aliy, saya berniat sepenuhnya memberinya makanan buatan rumah (home made). Kedua kakaknya dahulu sempat juga mencicipi berbagai produk instan di usianya yang dibawah satu tahun meskipun hanya di saat-saat tertentu saja, seperti misalnya dalam perjalanan, atau ketika saya sedang terdesak kekurangan stok makanan homemade akibat salah memperhitungkan banyaknya makanan yang harus saya simpan. Namun seiring dengan bertambahnya pengalaman dan banyaknya masukan hasil diskusi dengan teman-teman yang peduli pada kesehatan bayi, serta hasil membaca buku dan banyak informasi dari situs-situs menarik, untuk bayi saya yang ketiga ini saya berniat menghindari sebisa mungkin produk olahan hasil pabrikasi.

Lalu makanan apa saja yang layak untuk dikonsumsi bayi yang baru mulai mengenal makanan? Untuk menghindari memberi bayi saya bubur beras instan (seperti banyak di rekomendasikan bahkan oleh praktisi kesehatan), saya cenderung memulainya dengan mencoba berbagai jenis makanan berikut :
  • Bubur nasi dari beras merah atau beras putih buatan sendiri;
  • Bubur gandum (oatmeal);
  • Sayur-sayuran, dimulai dengan wortel yang tinggi beta carotene dan gampang dicerna oleh bayi, dan diselingi juga dengan brokoli;
  • Daging sapi atau daging ayam yang dicincang halus dan dimasak matang;
  • Buah-buahan, dimulai dengan buah pear, alpukat, pisang dan apel;
  • Sweet potato, si kentang manis, di Indonesia dikenal dengan ubi jalar;
  • Labu kuning
Sebagai permulaan, semua makanan untuk bayi tidak saya tambahkan dengan perasa sama sekali, termasuk garam dan gula. Menurut dokter, hal ini baik, agar bayi kelak terbiasa pada makanan rendah gula dan garam, serta dalam prosesnya belajar mengenali makanan, ia bisa merasakan rasa asli makanan itu sendiri.

O ya, yang terlebih dahulu saya berikan pada bayi saya selain sumber karbohidrat adalah sayur-sayuran. Mengapa?, karena rasa sayur-sayuran tergolong hambar (plain), pengalaman saya dengan dua anak terdahulu, jika bayi sudah dikenalkan terlebih dahulu dengan makanan berasa manis, semisal buah-buahan, ia agak enggan mencoba sayur-sayuran yang nyaris tak berasa. Akibatnya, sampai ia tumbuh besar, agak kesulitan bagi saya membuatnya "menyukai" sayuran. Saya pernah mengalami hal ini dengan kakak Vianka, namun setalah mendapat dan mencoba saran dari teman yang juga dokter anak , saya merubah pola pemberian makanan pertama bayi saya yang kedua dengan mengenalkannya terebih dahulu pada sayuran.
Sejauh ini, baby Aliy kelihatan menyukai kegiatan barunya mencoba beragam makanan yang coba saya sajikan dari dapur saya sendiri ^^, Alhamdulillah.
 Untuk resep makanan bayi usia 6-12 bulan bisa dilihat dibawah label "Resep Makanan Pertama Bayiku".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar