Kamis, 05 April 2012

Cermin

Melihat kakak Vianka tumbuh menjadi gadis cilik sungguh membahagiakan buat saya. Saya mengingat setiap detik perkembangan dirinya, mulai ia lahir, belajar berjalan, belajar bicara, menulis dan membaca, semuanya, tak terlewatkan pula momen-momen yang menyentuh hati saya saat bertumbuh dan belajar bersamanya.
Teringat pada suatu hari, ketika kakak masih berusia enam tahun, saat itu saya mendapati kakak Vianka memandangi little Ayomi yang masih berusia dua tahun, yang terbaring lemah di tempat tidur. Tangan mungilnya diletakkan di dahi si kecil. Diciumnya pipi sang adik, sambil bibirnya bergerak-gerak ditelinganya. Saya mengawasinya dari pintu kamar, ingin tahu apa yang dilakukan kakak pada adiknya.
"Kakak barusan ngapain?" tanya saya setengah berbisik
"Ngecek adek Bun, dia masih panas nggak.." sahutnya, sekilas saya lihat matanya berkaca-kaca.
Lembut, saya usap rambutnya, "Kakak nangis ya?"
Ia mengangguk.."kasian dia ya Bun.nggak gemuk lagi.." saya ingin tersenyum mendengar jawabnya, tapi wajah kakak waktu itu tampak serius, sehingga urung senyum itu meluncur. Terharu dalam hati melihat kasih sayang kedua buah hati kami begitu erat. " Tadi kakakbisikin apa ke adek?" tanya saya lagi
"Ayat kursi..supaya tidurnya adek gak diganggu syeitan.." Kali ini hati saya benar-benar tergetar. Kakak selalu mengingat pesan Ayah nya untuk menomorsatukan doa pada Nya untuk segala urusan. 
Kadang, dalam keseharian saya, melihat tingkah laku kakak sama dengan bercermin dan kerap membuat saya berinstrospeksi atas perbuatan saya pribadi.
Anak-anak yang polos, yang menerima setiap apa yang diajarkan padanya dengan polos pula. Hitam akan jadi hitam pada mereka, dan sebaliknya putih pun demikian. Melihat sikap baik pada anak-anak kita, sekaligus menjadi motivasi untuk terus mengajarkan kebaikan pada mereka..dan sebaliknya ketika mendapati mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang baik, sepantasnya kita kembali melihat diri kita, kiranya ada yang salah yang pernah kita ajarkan pada mereka..atau kita kurang menjaga mereka sehingga terlanjur terimbas dampak buruk lingkungan..
Anak layaknya cermin bagi orang tua..sebagaimana cermin ia harus terus dijaga 'kejernihan'nya hingga terus bisa dijadikan alat untuk mematut diri dan menampak bayangan yang indah..
Semoga kakak tetap terjaga kelembutan hatinya dan semoga Alloh SWT memberi saya kesabaran dan cukup waktu untuk menjaga 'titipan' Nya, aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar