Kamis, 15 Maret 2012

Waktunya Belajar Bahasa Inggris, Kiddos..;)

Rumah kami adalah pusat kegiatan belajar kami :). Ide belajar sesuatu biasanya muncul dengan sendirinya diantara kami sendiri. Ide itu bisa datang dari kakak Vianka, Little Ayomi, Ayah atau Bunda, terkadang Mbah Akung atau Nenek yang sedang berkunjung ke rumah urun suara juga. Serunya, setiap ide yang datang dari salah satu anggota keluarga, biasa kami wujudkan bersama-sama. Ada semacam komitmen untuk mendukung siapa saja yang ingin mulai mempelajari satu hal baru. Sepanjang bisa dilakukan oleh semua anggota keluarga, maka seluruhnya harus terlibat, jika hal baru itu terlalu sulit untuk anak-anak misalnya, minimal ayah dan bunda yang melakukannya terlebih dahulu.

Jauh sebelum kami berkesempatan tinggal di Australia, ayah sudah terlebih dahulu memberi ide untuk mulai melatih diri berbahasa Inggris di rumah. Bukan untuk gaya-gayaan atau sok kebarat-baratan, tetapi waktu itu beliau sendiri sedang berusaha memperbaiki kemampuan berbahasa Inggris. Jadilah kami sekeluarga diminta turut belajar bersama-sama.

Tidak ada seorang pun dari kami yang lantas khusus belajar dengan mengikuti kursus di lembaga tertentu. Semua kami mulai dari rumah terlebih dahulu. Pertimbangan pertama adalah biaya, mengkursuskan semua anggota keluarga bakalan mahal harganya, maka kami merancang cara belajar yang bisa melibatkan semuanya tetapi dengan biaya semurah mungkin.

Ayah memulai dengan merubah langganan korannya dari yang semula harian berbahasa Indonesia menjadi harian berbahasa Inggris. Acara nonton VCD/DVD berdua antara bunda dan ayah, diisi dengan film-film bertema lebih "berat" semisal film seri West Wings yang bernuansa politik, maksudnya untuk membiasakan diri dengan kosa kata yang lebih beragam, dan semua film wajib diputar tanpa terjemahan (subtitle) berbahasa Indonesia. Begitu juga dengan anak-anak, semua bacaan harian bagi kakak dan Ayomi kami ganti dengan buku-buku atau majalah berbahasa Inggris. Setiap pesan untuk kakak yang biasa saya selipkan di tempat pensil atau di tempelkan di meja belajarnya mulai saya tuliskan dalam bahasa Inggris juga. Demikian pula dengan pilihan tayangan televisi dan program edukasi yang biasa mereka mainkan di komputer, kami memilihkan lebih banyak materi berbahasa Inggris. Mulanya tentu saja mereka jadi banyak bertanya-tanya, entah cara membaca atau mengartikan kata-kata baru, tapi setelah kira-kira dua bulan, anak-anak mulai terbiasa mendengarkan, membaca dan menulis kata-kata dalam bahasa Inggris sederhana.

Kami memang tidak terlalu memusingkan soal tata bahasa (grammar), yang terpenting tujuan awal kami untuk membiasakan diri dengan penggunaan bahasa ini tercapai. Langkah berikutnya, untuk mulai mempraktikan cara berkomunikasi, kami menerapkan "english day". Kami pilih satu hari dalam seminggu, di hari itu, kami sekeluarga "wajib" berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Walaupun tidak sempurna pada awalnya, tetapi cukup meningkatkan kepercayaan diri terutama anak-anak untuk mulai berbicara menggunakan bahasa lain selain bahasa Indonesia.

 Alhamdulillah, dua tahun sejak kami memulai acara belajar bersama bahasa Inggris, ayah benar-benar mengajak kami semua merasakan tinggal di negeri tetangga yang berbahasa ibu bahasa Inggris. Anak-anak tidak terlalu terkejut dan sangat mudah beradaptasi. Tidak harus menunggu waktu hingga dua minggu, mereka telah terbiasa berkomunikasi dengan bahasa ini bersama teman-temannya yang berasal dari berbagai negara. Justeru saya dan ayahnya yang jadi "ketinggalan"..:D. 

Sekarang, sekalipun dalam keseharian kami berbahasa Inggris, kami tetap terus belajar menyempurnakan penggunaan bahasa ini. Terutama yang berkaitan dengan penggunaannya secara akademik serta beruaha meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa ini. Menulis memang perlu ilmu tersendiri yang lebih kompleks dan kami perlu berguru pada ahlinya. Namun demikian, kami tetap bersyukur pernah menerapkan cara belajar bersama di rumah kami terlebih dahulu, paling tidak sebagai modal awal hingga kami tidak terlalu kesulitan menyesuaikan diri.

Belajar memang seru jika dimulai dari rumah sendiri :).

1 komentar: