Senin, 26 Maret 2012

Tumpeng Mini Untuk Ayah..

Saat musim gugur seperti sekarang, pukul enam pagi masihlah gelap dan dingin. Kami biasa sholat shubuh  sekitar pukul 5.45 pagi. Pagi ini, tidak seperti ayah yang kembali menarik selimut karena hampir semalaman tidak tidur mengerjakan tugas-tugas kuliah yang menggunung,  kakak dan little Ayomi malahan tidak kembali ke kamar tidur mereka seperti biasanya. Ada yang berbeda hari ini. Anak-anak ingat, bahkan dari hari-hari sebelumnya, bahwa hari ini mereka ingin menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk ayah, karena hari ini ayah berulang tahun.

Keluarga kami tidak terbiasa merayakan hari ulang tahun dengan pesta atau semacamnya. Akan tetapi, kami membiasakan bahwa minimal dalam satu tahun, masing-masing anggota keluarga memiliki "harinya" sendiri. Hari di saat ia menjadi yang teristimewa diantara kami. Hari dimana ia akan diingatkan betapa ia adalah segalanya bagi keluarga. Kami memilih hari itu adalah saat hari ulang tahun.

Kali ini kakak dan Ayomi telah merencanakan akan membuat sarapan kejutan untuk ayah. Dari kemarin mereka sudah "merayu" saya untuk memasakkan sesuatu yang lain untuk sarapan pagi ini. Jadilah, sehabis shubuh kami bertiga menghabiskan waktu di dapur mungil kami. Saya menyiapkan nasi kuning, menggoreng ayam, dan membuat sambel goreng hati, serta menghangatkan kering kacang almond yang sudah kami buat beberapa hari sebelumnya, sedangkan kakak yang baru bisa menggoreng telur dadar menyediakan diri mengocok dan menggoreng telurnya.

Little Ayomi sibuk membuat cetakan berbentuk kerucut dari kertas karton yang dalamnya diberi lapisan alumunium foil sebagai pengganti cetakan tumpeng yang kebetulan tidak kami punyai. Karena karton yang ada tidak cukup besar, jadilah cetakan hasil karya ayomi sangat mungil :).

Setelah telur dadar siap, kakak menyiapkan piring lebar "khusus" yang biasa dipakai ayah, diberinya alas dengan selada air yang telah dicuci bersih. Ketika nasi kuning telah tanak dan setengah dingin, Ayomi dibantu bunda mencetak "tumpeng mini". Kami meletakan tumpeng mini ini diatas piring yang telah diberi alas oleh kakak. Lalu kami bertiga mulai menghias tumpeng dengan meletakkan berbagai lauk pauk disekelilingnya. Tak lupa beberapa hiasan mini dari irisan wortel dan tomat ikut meramaikan.

Hampir dua jam lamanya kami bertiga bersibuk ria, setelah siap, tumpeng mini kami saikan di meja makan. Kakak dan Ayomi beringsut-ingsut ke kamar ayah, mereka menghadiahi ayah dengan ciuman "selamat ulang tahun". Ayah, setengah mengantuk, terkejut  senang menerima ciuman dua bidadari ciliknya di pagi hari ^^. 

"Sekarang, ayah ikut aku...tutup mata yaaa" bisik Ayomi. Hehe, ada-ada saja ulahnya kali ini, dengan dituntun, ayah mendekati meja makan..dan ..voilaaa...ayah benar-benar "terkejut" sekarang melihat tumpeng mini tersaji dihadapannya.
tumpeng mini kami yang tidak kerucut sempurna..^^..
Ah, meskipun, menurut kakak, tumpeng kami ini "aneh" karena bentuknya yang tidak kerucut sempurna, namun ayah bahagia sekali menerimanya. Pagi kami pun berlanjut dengan sarapan bersama yang berbeda dari biasanya..yummmm...ayah dan anak-anak makan dengan lahapnya..

Hari ini, kakak dan Ayomi belajar bahwa dengan bekerja sama mereka bisa membuat sesuatu yang lain dari biasa. Dan bahwa indah adanya jika bisa menunjukkan rasa kasih sayang pada keluarga. Terima kasih kakak dan ayomi...kalian sudah membuat pagi ayah hari ini indah sekali..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar