Kamis, 01 Maret 2012

Belajar Membaca dan Membaca Untuk Belajar

 

"Learning to read is a lengthy and difficult process for many children, and success in learning to read is based in large part on developing language and literacy-related skills very early in life" (Lyon, 1997).




Belajar membaca merupakan proses yang panjang dan sulit bagi banyak anak-anak, dan kesuksesan dalam belajar membaca akan menjadi dasar bagi sebagian besar pengembangan bahasa dan keterampilan belajar pada tahap awal kehidupan mereka. 


Bagi kebanyakan anak di usia dini, mereka akan bisa mengembangkan kebiasaan positif melalui kegiatan membaca jika mereka merasakan kehangatan dan kedekatan dengan orang tua selama kegiatan itu berlangsung.



Bagaimana Cara Mendorong Anak Usia Dini Untuk Mulai Membaca?

Hal terpenting yang perlu diingat adalah bahwa membaca seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Beberapa aktivitas berikut dapat membantu menstimulasi anak-anak kita agar tertarik membaca.
  • Bicaralah pada bayi atau anak-anak sebelum mereka belajar membaca. Bicara dengan anak bahkan sebelum mereka dapat berbicara akan membantu mereka mempelajari keterampilan berbahasa. Kebanyakan anak-anak memerlukan keterampilan berbahasa lisan yang kuat jika mereka sedang mengembangkan kemampuan sebagai pembaca atau penulis. Dengan menggunakan kalimat – kalimat yang pendek dan sederhana, orang tua dapat berbicara mengenai aktivitas sehari-hari, apa yang dilihat atau ditemui dan dilakukan oleh anak-anak , mengenai lingkungan sekitar, bentuk dan ukuran benda-benda dan sebagainya.
  • Membacalah kepada dan dengan anak-anak kita setidaknya 30 menit setiap hari. Anak-anak akan mendapatkan pengalaman mengenai aturan-aturan yang lazim diikuti saat membaca (misalnya membaca dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah), dan bahkan anak-anak yang masih sangat kecil pun akan memperoleh kosa kata baru dari kegiatan ini. Dengan menggerakan jari kita mengikuti kata-kata yang kita baca akan membantu anak-anak mengetahui bahwa kata-kata yang tercetak di buku, misalnya, memiliki arti tertentu. Secara berkala, orang tua dapat menanyakan kepada anak apakah mereka mengenali huruf-huruf atau bunyi tertentu.
  • Menyanyikan lagu-lagu, membacakan puisi atau kalimat berima yang memiliki pengulangan bunyi. tertentu. Pengulangan memudahkan anak-anak untuk mengenali pola suara yang kita buat.
  • Pastikan pengasuh anak-anak (apabila kita seringkali meninggalkan anak dengan pengasuh), guru di sekolah atau orang-orang yang biasa dekat dengan anak-anak kita terbiasa membaca dengan suara keras dan jelas serta  terbiasa menawarkan buku pada anak-anak untuk mereka lihat atau baca.
  • Jadilah model kebiasaan membaca yang baik. Bantulah anak-anak kita mengerti bahwa membaca sangat penting dengan memperlihatkan kepada mereka saat kita, orang tua membaca peta, buku resep masakan, atau petunjuk tertentu. Sarankan membaca pada saat waktu luang. Letakkan buku yang menarik bagi anak kita ditempat yang terjangkau olehnya.
  • Kunjungilah perpustakaan. Pada waktu kita berada di perpustakaan kita bisa mendaftarkan anak-anak dan mengajak mereka memilih sendiri buku untuk dipinjam ke rumah.


Bagaimana Cara Mendorong Anak Usia Sekolah Untuk Membaca?
Jika kita termasuk orang tua yang mengirim anak-anak ke sekolah ketika memasuki usia sekolah, baik Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar, orang tua sebaiknya bekerja sama dengan guru untuk memperbaiki kemampuan membaca. Banyak guru sekarang ini yang memberikan ide praktis bagi orang tua yang dapat dimanfaatkan bersama dengan anak-anaknya untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan dan mendorong kebiasaan membaca yang baik. Mintalah daftar kegiatan seperti ini kepada guru mereka. Dengan mengacu pada program kegiatan tersebut, orang tua dapat menambahkan hal-hal yang perlu dipelajari mengenai cara membaca pada hari sekolah.
Sebagai tambahan, berikut adalah beberapa cara lain untuk mendorong anak usia sekolah untuk membaca:
  • Teruslah menjadi contoh yang baik dan biarkan anak-anak melihat kita membaca.
  • Doronglah anak-anak untuk membaca sendiri di rumah. Membaca di rumah membantu mereka untuk lebih baik di sekolah.
  • Sediakan beragam bahan bacaan di rumah. Pastikan bahan bacaan tersebut menarik serta memiliki konten yang layak dijadikan referensi.
  • Doronglah anak-anak untuk mempraktikan membaca dengan suara keras. Dengarkanlah saat anak kita membaca dan berilah apresiasi seiap kali mereka selesai membaca, misalnya satu halaman. Tawarkan kepada mereka untuk bergantian membaca halaman berikutnya dan diskusikanlah bacaan atau isi dari buku yang dibaca dengan mereka.
  • Tulislah catatan kecil bagi anak kita untuk mereka baca. Misalnya dengan menuliskan tugas mingguan mereka di rumah, atau meletakkan catatan pengingat makan siang di tas mereka.
  • Lakukan aktivitas yang ada kaitannya dengan membaca. Memasak (membaca resep), membuat layang-layang (membaca petunjuk), atau mengidentifikasi sarang burung atau kerang yang mereka temukan di pantai (membaca buku referensi) merupakan sedikit contoh aktivitas yang berhubungan dengan latihan membaca.
  • Menyediakan waktu membaca khusus, sekalipun hanya 10 menit setiap harinya. Pastikan terdapat buku bacaan ringan di kamar anak-anak dan isilah  rak buku mereka dengan buku-buku dan majalah yang mudah dibaca dan letaknya mudah dijangkau.
  • Bicaralah dengan anak-anak kita. Berbicara membuat anak-anak memikirkan apa saja pengalaman yang mereka dapatkan dan membantu mereka memperluas kosa kata. Mintalah mereka memberikan deskripsi yang detail dari suatu kejadian dan mintalah mereka menceritakan sesuatu secara lengkap.
  • Berikan anak-anak kita bahan tulisan. Membaca dan menulis adalah kegiatan yang selalu beriringan sifatnya. Anak-anak ingin belajar cara menulis dan berlatih membuat tulisan. Jika kita selalu menyediakan pensil, krayon, dan kertas sepanjang waktu, anak-anak akan memiliki inisiatif menuliskan aktivitasnya dengan sendirinya.
  • Batasi waktu menonton televisi. Semakin sedikit waktu anak-anak menonton televisi, semakin banyak waktu yang bisa mereka gunakan untuk melakukan kegiatan yang memiliki hubungan dengan membaca.
  • Kunjungilah perpustakaan paling tidak seminggu sekali. Biarkan anak-anak menyiapkan sendiri kartu perpustakaan mereka sehingga mereka dapat mengecek sendiri buku apa saja yang mereka butuhkan untuk tugas sekolahnya  atau untuk memenuhi rasa keingantahuannya dan memilih mana buku yang sesuai minatnya.
  • Biasakan mereka membaca untuk adik atau anggota keluarga lainnya yang lebih muda dan rekamlah saat mereka membaca. Rekaman ini bisa diputar saat mereka ikut berkendara misalnya
  • Bekerjasamalah dengan sekolah anak-anak kita. Semakin kita mengetahui tipe program membaca yang diterapkan di sekolah semakin terbuka kesempatan kita untuk menyediakan materi pendukung kegiatan membaca anak-anak di rumah.
  • Tawarkan diri menjadi volunteer di kelas atau perpustakaan sekolah/ perpustakaan sesering waktu luang kita memungkinkan. Tanyakan juga ke sekolah anak-anak kita mengenai kemungkinan orang tua berpartisipasi dalam berbagi materi bacaan.
Untuk orang tua yang mengirim anak-anaknya ke sekolah, untuk membantu anak-anak kita sebaiknya kita memastikan bahwa anak-anak memulai sekolah dengan dasar kemampuan bahasa yang kuat demikian pula dengan minat belajarnya. Di tahun-tahun awal pendidikan dasar (mulai kelas satu sampai dengan kelas tiga Sekolah Dasar), anak-anak akan melanjutkan belajar bagaimana membaca yang baik dan benar, proses ini akan mudah bagi beberapa anak, tetapi mungkin sulit bagi anak yang lain.
Berhati-hatilah untuk tidak memaksakan proses belajar membaca sementara juga mendorong anak-anak untuk mempraktikan bacaannya terlalu sering. Membaca untuk bersenang-senang akan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan membacanya dan akan memberi kesempatan kepada mereka untuk melatih keterampilan ini dengan banyak cara yang berarti.

Diterjemahkan dari:  http://parenting.kaboose.com/education-and-learning


Tidak ada komentar:

Posting Komentar