Selasa, 20 Maret 2012

Asyiknya ke Dapur Bareng Anak-Anak

"Ajaklah si kecil untuk ikut berkreasi di dapur kita, dengan begitu, kita bisa mengajarkan keterampilan dan kegembiraan bagi mereka yang tak akan terlupakan sepanjang hidup mereka"

Banyak keuntungan yang bisa kita raih dengan mengajak anak-anak berkegiatan di dapur kita. Yang sudah pasti adalah kesempatan mengajarkan kepada mereka keahlian memasak yang akan berguna hingga mereka dewasa kelak. Selain itu, ajang memasak menjadi waktu yang tepat memperkenalkan pada anak berbagai bahan makanan segar semisal sayur mayur dan buah-buahan serta dapat membantu mereka membiasakan diri dengan kebiasaan makan yang baik. Hal lain yang juga bermanfaat adalah, dengan membantu kita memasak di dapur, anak-anak jadi dapat mempelajari cara mengikuti aturan atau prosedur tertentu, memahami instruksi tertentu, melatih konsentrasi dan kesabaran. Yang lebih menarik lagi, kegiatan memasak juga mengikutsertakan keterampilan berhitung (matematika) sehingga dapat dimanfaatkan oleh anak-anak melatih keterampilan berhitung mereka pada waktu menimbang, menakar dan memperkirakan penggunaan bahan-bahan yang akan dimasak. Mereka antara lain dapat mempelajari berbagai cara pengukuran dan satuan-satuannya yang umum digunakan ketika memasak, misalnya dalam gram, liter, sendok teh, sendok makan, dan sebagainya.

Memasak Bareng Batita
Pada usia ini, keterampilan motorik anak dan kemampuannya berkonsentrasi belumlah cukup matang untuk menerima dan mengikuti aturan atau instruksi dalam memasak secara mandiri, akan tetapi orang tua tetap bisa mengikutsertakan mereka ketika melakukan hal-hal yang sederhana, misalnya saat menyendokkan tepung ke mangkuk atau membantu mengocok telur atau mencampur adonan.
Jika kita cukup sabar dan cukup punya waktu, batita kita bisa kita minta untuk memecah telur, misalnya. Kemungkinan kita juga yang harus menyelesaikan atau memereskan berbagai kotoran yang mereka tinggalkan, akan tetapi kita jadi dapat mengetahui, bahwa apabila kita memberi batita kita kesempatan bertanggung jawab atas sesuatu, kepercayaan diri mereka pun akan mulai tumbuh dan berkembang.

Memasak Bareng Balita
Jika kita bisa memilih resep yang tepat untuk dicoba bareng balita kita di rumah, mereka akan dapat membantu kita menyiapkan bahan-bahan mulai dari mengambilnya di lemari es atau dari  lemari penyimpanan bahan di dapur, membantu menakarnya, mencampur dan mengaduk serta mencetak atau menuangkannya ke loyang sebelum di panggang (misalnya saat membuat kue). Semuanya bisa mereka lakukan sendiri ^^. Yang perlu disiapkan oleh para orang tua hanya stok kesabaran sebanyak-banyaknya karena mereka sangat mungkin menumpahkan ini dan itu atau lupa meninggalkan barang-barang dan sampah bekas pembungkus bahan tidak pada tempatnya. 

Mulailah memasak menu mudah yang disukai anak-anak, misalnya pancakes atau muffin atau biskuit yang bisa diolah tanpa perlu menggunakan perangkat elektronik seperti mixer dan diselesaikan tanpa oven.
Ayomi membantu Bunda mengupas telur rebus..

Cara Memasak Aman Bareng Anak-Anak
Terlepas dari seberapa mahir dan mandirinya anak kita, sangatlah penting bagi orang tua untuk mengajarkan kebiasaan baik kepada mereka dan tetap berhati-hati akan kemungkinan terjadinya kecelakaan saat mereka memasak di dapur. Berikut beberapa cara menjaga "keselamatan" anak-anak saat berkegiatan di dapur :
Mengenakan pakaian yang tepat untuk memasak (celemek)
Celemek dapat melindungi pakaian anak dari terkena kotoran atau percikan minyak. Selain itu, pastikan anak mengenakan pakaian yang pas di badan sehingga tidak ada kemungkinan adanya sebagian pakaian, misalnya, bagian tangan yang terlalu panjang jadi ikut masuk ke dalam mangkuk saat membuat adonan kue. Untuk anak yang berambut panjang, sebaiknya diikat dengan erat dan rapi.

Cucilah Tangan (Berkali-kali sepanjang kegiatan memasak)
Sebelum memasak, biasakan mencuci tangan terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kuman atau kotoran yang melekat pada jari-jari dan telapak tangan kita. Kita juga harus membiasakan diri mencuci tangan setelah mengolah daging mentah, seafood, atau telur, sebab jenis bahan ini bisa mengandung bakteria yang dapat menyebabkan penyakit jika ikut tertelan oleh kita  secara tidak sengaja.

Selalu Melakukan Pengecekan Keamanan
Anak-anak belum cukup memiliki keahlian menggunakan kompor (gas atau listrik atau kompor minyak) maupun oven/pemanggang sampai kira-kira berusia 12 (dua belas) tahun. Sebelum mereka mampu, orang tua lah yang harus melakukannya. Selalu awas dan peringatkan mereka bila mereka berada terlalu dekat dengan kompor atau oven yang sedang menyala. Tempatkan loyang atau baki untuk memanggang yang masih panas di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Demikian pula, tempatkan panci, penggorengan serta pisau/alat pemotong yang tajam jauh dari mereka dan tempatkan di tempat yang aman, tak lupa cabutlah semua perangkat elektronik yang tidak digunakan dari sumber listrik.

Kakak menggoreng pancakes buatannya sendiri
Dengan selalu memperhatikan keselamatan anak-anak saat di dapur, kegiatan memasak akan menjadi kegiatan seru yang pantas untuk kita jadikan momen belajar bersama.

Jadi.... masak apa kita hari ini, kiddos...;)

sumber : Baby & Toddler - Coles Magazine, Autumn, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar