Rabu, 15 Februari 2012

Pentingnya Berbahasa yang Benar

Hari ini saya kembali  mendapat pencerahan hasil diskusi dengan sesama orang tua. Apa yang kita bahas dalam diskusi hari ini terutama tentang penerapan cara berbahasa yang baik oleh anak-anak.

Hasil penelusuran saya menemukan definisi bahasa menurut beberapa ahli. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan)
 
Diskusi kami membahas bagaimana bahasa berperan penting dalam kegiatan belajar anak-anak. Apapun yang dipelajari oleh anak tak pernah lepas dari penggunaan bahasa. Hal ini tidak melulu terjadi ketika anak mempelajari materi pelajaran "bahasa" tetapi juga jenis mata pelajaran lainnya. Cakupan bahasa yang meliputi bahasa lisan dan tulisan membuat kami para orang tua tiba pada kesimpulan bahwa untuk membantu proses belajar yang baik  anak-anak kami harus memiliki keterampilan berbahasa yang baik dan benar. 

Bagaimana keterampilan berbahasa bisa sangat berpengaruh pada proses belajar anak-anak? Misalnya, apabila anak ingin mempelajari matematika, untuk bisa memahami materi tertentu lebih mudah jika ia bisa membacanya. Membaca disini bukan berarti ia hanya bisa membaca rangkaian huruf menjadi kata-kata tertentu melainkan juga memahami arti kata-kata yang dibacanya. Lebih jauh lagi, ia harus bisa menuliskan apa yang dipahaminya menjadi kalimat matematika atau memberikan jawaban yang benar atas soal-soal tertentu dengan bahasa yang tepat (bahasa tulisan). Selain itu, akan lebih baik lagi jika ia bisa menceritakan kembali mengenai proses dan hasil belajarnya dengan mengungkapkannya dengan kata-kata yang tepat (lisan). Melalui proses membaca, menulis dan menceritakan kembali ini anak-anak akan lebih memahami materi yang dipelajari. 

Diskusi kami kemudian tiba pada kesimpulan bahwa apa yang perlu kami beri perhatian lebih pertama kali adalah pengembangan kemampuan berbahasa anak-anak kami. Kami sepakat bahwa setelah hari ini, kami akan lebih memperhatikan cara anak-anak kami berbahasa. Kami akan mendampingi mereka dalam kegiatan membaca sesering kami bisa untuk membantu mereka belajar membaca secara harfiah dan belajar memahami bacaan dengan lebih baik. Mendampingi mereka belajar menulis sesuai tahapan usia tentunya, sehingga kemampuan menulis bukan hanya memperindah bentuk tulisan tangan akan tetapi lebih kepada kemampuan menulis dengan tema-tema tertentu seperti cara menulis deskriptif, naratif, prosedural dan lainnya. Tak lupa mendampingi mereka dalam melatih kemampuan menyampaikan pendapat secara lisan mulai dari cara bertanya jawab sederhana sampai dengan menyampaikan presentasi dihadapan banyak orang.

Berbekal hasil diskusi kali ini, kami pun sepakat membuat jadual dan program belajar anak-anak kami dengan konsentrasi meningkatkan kemampuan berbahasa.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar